Ganyong (Canna edulis KERR) adalah tanaman ubi-ubian yang
dapat dimakan dan kebanyakan digunakan sebagai makanan cadangan. Sampai saat
ini, tanaman Ganyong belum diusahakan secara serius dan intensif, belum
sepopuler ubi kayu dan ubi jalar, tetapi memberikan harapan untuk menunjang
program diversifikasi pangan dan gizi, memanfaatkan lahan kosong dan
meningkatkan ketahanan pangan.
Syarat
tumbuh
Ganyong bukanlah tanaman yang manja, karena
tanaman ini tahan terhadap naungan, dapat tumbuh di segala jenis tanah dan
iklim. Tanaman ini tidak membutuh
kan
syarat yang berat untuk pertumbuhannya. Hanya saja bila menginginkan hasil
panen tinggi, harus diperhatikan sifat dan lingkungan hidupnya. Pada daerah
berangin kuat, tanaman ini sangat memerlukan lajur-lajur pelindung untuk
mempertahankan hidupnya.
Pertumbuhan ganyong di daerah tropis sangat
baik sekali . Di daerah yang sangat dingin tanaman ini juga dapat hidup, tetapi
proses pembentukan umbi untuk menuju dewasa cukup lama. umumnya tanaman ini
baru akan tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 - 250 meter dpl.
Penyiapan bibit
Bibit Ganyong berasal dari ubi dan anakan. Bibit dari
ubi, diambil dari rumpun induk yang cukup tua umur 10-15 bulan,tumbuh sehat,
subur, normal dan telah membentuk akar tongkat (bongkol). Bibit dari
anakan diambil dari tanaman (rumpun) yang berumur 10 - 15 bulan beranak cukup
banyak dan pertumbuhan tanamannya sehat dan normal. Kebutuhan bibit per Ha :
4.117 - 17.777 bibit, tergantung jarak tanam yang digunakan. Perbanyakan
yang dilakukan petani adalah dengan vegetatif yang menggunakan umbi berukuran
sedang dengan tunas 1-2. Kebutuhan bibit per hektarnya + 2 ton. Untuk mencegah
kerusakan bibit akibat penyakit busuk umbi sebelum ditanam dapat dilakukan
pencelupan bibit pada larutan CuSO4 10 %.
Penyiapan lahan
Lahan untuk kebun Ganyong diolah dengan cara yang
baik. Mula-mula tanah dicangkul atau dibajak sedalam 30 cm hingga gembur
kemudian dikeringkan selama 15 hari. Kemudian dicangkul kembali
sambil dibuat guludan selebar 40-60 cm tinggi 30 cm dan panjang sesuai keadaan
lahan. Jarak antara guludan 60-100 cm. Buat lubang tanam dengan
ukuran 12,5-15 cm Jarak tanam 75 x 75 cm, 100 x 75 cm, 90 x 90 cm,
100 x 135 cm tergantung kesuburan tanah. Pada saat perataan tanah dapat diberikan
pupuk berupa pupuk kandang atau kompos sebanyak 25-30 ton/ha.
Penanaman
Waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan
(Oktober-Nopember). Cara menanam bibit Ganyong : Pilih bibit yang baik, yaitu
bibit asal ubi atau anakan.
Tanamkan bibit satu persatu kedalam lubang tanam dengan arah tunas menghadap ke atas.
Tutup (timbun) bibit dengan tanah setebal 12,5 cm sambil merapikan
guludan.
Pemeliharaan tanaman
Selama pemeliharaan,
perlu dilakukan penyiangan gulma dan penyulaman. Mulsa rumput kering pada
bedengan membantu menjaga kelembaban tanah dan menambah unsur hara tetapi dapat
merupakan tempat persembunyian bagi kumbang. Pemupukan bulanan dengan pupuk
cair atau buatan memberikan hasil lebih baik. Pemeliharaan tanaman ganyong yang
sangat penting adalah penyiangan, pembumbunan dan pemupukan. Pembumbunann
adalah suatu usaha untuk menggemburkan tanah. Tanah yang gembur akan membuat
umbi yang terbentuk dapat berkembang dengan leluasa. Pembumbunan dapat dimulai
pada saat ganyong berumur 2- 2,5 bulan. Karena ganyong menyenangi tanah yang
gembur, maka pupuk yang sangat diperlukan adalah pupuk kandang atau kompos.
Pupuk ini bila perlu dapat diberikan bersamaan dengan pembumbunan.
Penyakit dan Hama
Secara
umum ganyong adalah tanaman keras dengan sedikit penyakit dan hama. Fusarium,
Puccinia, dan Rhizoctonia Sp adalah kemungkinan penyakit jamurnya. Kumbang dan
belalang dapat memakan daun, dan cacing menyerang umbinya.
-
Panen dan Hasil
Pemanenan
umbi ganyong dapat dilakukan 4-8 bulan setelah tanam, dicabut atau digali. Ciri
umbi matang adalah apabila potongan segitiga bagian terluar daun umbi berubah
menjadi ungu. Panen setelah 8 bulan dapat memberikan hasil yang lebih tinggi,
karena umbi ganyol telah mengembang secara maksimum.Hasil umbi bervariasi dari
23 ton per hektar pada 4 bulan menjadi 45-50 ton per hektar pada 8 bulan, atau
85 ton per hektar setelah setahun. Tepung yang dihasilkan adalah 4-10 ton per
hektar.
-
Penanganan Setelah Panen
Umbi
segar yang baru dipanen harus ditangani secara hati-hati. Bila akan dikonsumsi,
harus dilakukan segera setelah panen. Bila dibiarkan lebih dari 10 bulan umbi
ganyol akan menjadi keras, kurang dapat dikonsumsi , dan tepung yang
dihasilkannya sangat rendah. Umbi yang sudah bersih dapat disimpan beberapa
minggu pada kondisi sejuk dan kering. Untuk produksi tepung komersial, umbi
diproses segera setelah panen. Untuk memperoleh patinya, umbi diparut,
ditambahkan air, dan bubur patinya disaring, dipisahkan melalui pengendapan dan
selanjutnya dikeringkan.
Sumber
: http://ekamegaputri.blogspot.com/2013/02/tugas-104-kk21-budidaya-tanaman-ganyong.html
Apakah ada rekomendasi tempat mendapatkan umbi ganyong bertunas untuk dibudidayakan?
BalasHapus