Selasa, 26 Juli 2022

Membangun Jiwa Wirausaha di Bidang Pertanian, 25 Pemuda Milenial Mengikuti Pelatihan Manajemen Bussines Bagi Pemula

           KALIDAWIR, TULUNGAGUNG, sebanyak 25 pemuda milenial (calon penerima manfaat) usia 17-38 tahun mengikuti pelatihan Manajemen Bussines Bagi Pemula selama dua (2)  hari di BDSP BPP Kalidawir dalam agenda kegiatan Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Service) 2022. Kegiatan pelatihan dilakukan pada tanggal 25-26 Juli 2022.

 


Fokus kegiatan pelatihan pada bagaimana petani milenial bukan hanya mampu bertani, tapi juga mampu mengelola usahanya sebagai wirausaha muda berupa membangun karakter wirausaha, konsep pengembangan usaha, menciptakan ide bisnis serta strategi pemasaran dengan menerapkan prinsip-prinsip Bisnis Model Canvas yang baik.

 

Bahkan diharapkan dari pengelolaan usaha agribisnis yang baik mereka akan mampu tumbuh menjadi pengusaha bidang pertanian. Usai melakukan pembukaan oleh Ketua Tim Pelaksana DIT Kabupaten Tulungagung (Bapak Edy Purwo santosa), menyampaikan tentang program, YESS.

 

“Kami bangga telah banyak Pemuda Milenial yang mau terjun di bidang wirausaha pertanian, sehingga bisa meregenerasi petani yang saat ini usianya sudah lanjut,” kata (Bapak Edy Purwo Santosa).

 

Ditambahkannya, dukungan tersebut datang salah satunya melalui program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) yang merupakan buah kerjasama antara Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD).

 

Salah satu implementasi program YESS ini adalah memfasilitasi calon penerima manfaat /petani milenial dengan berbagai pelatihan bahkan bantuan modal melalui kegiatan Competitive Grant atau hibah kompetitif bagi wirausaha muda pertanian yang merupakan pemuda perdesaan untuk mengelola usahanya.

 

Para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan tidak banyak diketahui orang, ternyata saat ini sudah banyak perempuan tampil menjadi petani milenial, seperti yang saat ini ada di Kecamatan Kalidawir.

 

Narasumber-narasumber yang kompeten dihadirkan guna mengisi acara pelatihan Manajemen Bussines Bagi Pemula yang dimulai dari Cerita Sukses petani milenial yang berhasil mendapat hibah kompetitif sehingga dapat mengembangkan usahanya. Hal ini sedikit mengubah mindset atau cara berpikir peserta bahwa ternyata banyak peluang bisnis yang menjanjikan dan menguntungkan di bidang pertanian yang perlu untuk dikembangkan.

 


 

Salah satu narasumber menyampaikan materi penting yang menjadi ilmu dasar bagi wirausahawan baru agar berhasil mengembangkan usahanya dan memiliki daya saing tinggi di tengah persaingan pasar bebas dimana inovasi bidang usaha dan kemajuan teknologi harus benar-benar dimanfaatkan para milenial dalam berwirausaha di bidang pertanian. Hal ini dikarenakan produk kita adalah kebutuhan pokok masyarakat. Petani Milenial harus berfokus memenangkan produk dan segmen pasar tertentu melalui saluran pemasaran yang efektif dan efisien, salah satunya dengan produk yang unik.

 

Salah satu implementasi program YESS ini adalah memfasilitasi calon penerima manfaat/petani milenial dengan berbagai pelatihan bahkan bantuan modal melalui kegiatan Competitive Grant atau hibah kompetitif bagi wirausaha muda pertanian yang merupakan pemuda perdesaan untuk mengelola usahanya.

 

Para peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan tidak banyak diketahui orang, ternyata saat ini sudah banyak perempuan (12 orang) tampil menjadi petani milenial, seperti yang saat ini ada di Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.

 

Kegiatan ini ditutup dengan diskusi membahas bagaimana cara meningkatkan peluang usaha petani milenial sehingga dapat mempengaruhi strategi pemasaran setiap pelaku usaha. Akses informasi begitu cepat, trend tumbuh secara dinamis dan menciptakan peluang baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Para peserta diharapkan di masa depan mampu berkolaborasi dan bekerjasama dalam naungan program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Service) untuk membuka banyak usaha baru atau start up dan membawa kemajuan pertanian Indonesia.

 

Rabu, 29 Juni 2022

Membangun Jiwa Wirausaha di Bidang Pertanian, 25 Pemuda Milenial Mengikuti Pelatihan Jalur Motivasi Bisnis

Bangkitnya Petani Millenial mengikuti Pelatihan PROGRAM YESS 2022

KALIDAWIR, TULUNGAGUNG, sebanyak 25 pemuda milenial (calon penerima manfaat) usia 17-38 tahun mengikuti pelatihan Jalur Motivasi  Bisnis selama dua (2)  hari di BPP Kalidawir dalam agenda kegiatan Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Service) 2022. Kegiatan pelatihan dilakukan pada tanggal 27-28 Juni 2022.                    

Kegiatan pelatihan pada petani milenial bukan hanya fokus pada kemampuan bertani sehingga guna membangkitkan jiwa wirausaha, para pemuda calon penerima manfaat (CPM) agar mampu mengelola usahanya sebagai wirausaha muda berupa membangun karakter wirausaha, konsep pengembangan usaha, menciptakan ide bisnis serta strategi pemasaran yang baik. Bahkan diharapkan dari pengelolaan usaha agribisnis yang baik mereka akan mampu tumbuh menjadi pengusaha bidang pertanian.

Kegiatan pelatihan Jalur Motivasi Bisnis dibuka oleh Koordinator Panitia, selaku Koordinator BPP Kalidawir Bapak Hartono, SP. Kegiatan pembukaan juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung yang diwakilkan kepada staff yang membidangi program YESS DIT (District Implementation Team), menyampaikan bahwa program YESS yang merupakan Kerjasama Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), dengan IFAD (International Fund for Agricultural Development) hadir guna menumbuhkan dan meningkatkan minat para pemuda milenial untuk berwirausaha di bidang pertanian.

             Narasumber-narasumber yang kompeten dihadirkan guna mengisi acara pelatihan Jalur Motivasi Bisnis yang dimulai dari Cerita Sukses petani milenial yang berhasil mendapat hibah kompetitif sehingga dapat mengembangkan usahanya. Hal ini sedikit mengubah mindset atau cara berpikir peserta bahwa ternyata banyak peluang bisnis yang menjanjikan dan menguntungkan di bidang pertanian yang perlu untuk dikembangkan. 

    Salah satu narasumber menyampaikan materi penting yang menjadi ilmu dasar bagi wirausahawan baru agar berhasil mengembangkan usahanya dan memiliki daya saing tinggi di tengah persaingan pasar bebas dimana inovasi bidang usaha dan kemajuan teknologi harus benar-benar dimanfaatkan para milenial dalam berwirausaha di bidang pertanian. Hal ini dikarenakan produk kita adalah kebutuhan pokok masyarakat. Petani Milenial harus berfokus memenangkan produk dan segmen pasar tertentu melalui saluran pemasaran yang efektif dan efisien, salah satunya dengan produk yang unik.

    Salah satu implementasi program YESS ini adalah memfasilitasi calon penerima manfaat/petani milenial dengan berbagai pelatihan bahkan bantuan modal melalui kegiatan Competitive Grant atau hibah kompetitif bagi wirausaha muda pertanian yang merupakan pemuda perdesaan untuk mengelola usahanya.

Para peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan tidak banyak diketahui orang, ternyata saat ini sudah banyak perempuan tampil menjadi petani milenial, seperti yang saat ini ada di Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.                

          Kegiatan ini ditutup dengan diskusi membahas bagaimana cara meningkatkan peluang usaha petani milenial sehingga dapat mempengaruhi strategi pemasaran setiap pelaku usaha. Akses informasi begitu cepat, trend tumbuh secara dinamis dan menciptakan peluang baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Para peserta diharapkan di masa depan mampu berkolaborasi dan bekerjasama dalam naungan program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Service) untuk membuka banyak usaha baru atau start up dan membawa kemajuan pertanian Indonesia, khususnya di wilayah binaan BPP Kecamatan Kalidawir.

bloger;

Tim Penyuluh dan fasmud BPP Kalidawir

 

Kamis, 16 September 2021

Pelatihan Bagi Petani Millenial YESS

 PELATIHAN PROPOSAL BISNIS BAGI PEMULA

(Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme)
BPP Kalidawir, 16 s.d 18 September 2021


Program YESS yang berada di bawah Kementerian Pertanian dirancang untuk mengembangkan potensi generasi muda dan regenerasi petani di pedesaan untuk menjadi wirausahawan muda dan tenaga kerja profesional di bidang pertanian.

Koordinator District Implementation Team (DIT) oleh Bu Enik dari KJF Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung membuka Pelatihan Proposal Bisnis Bagi Pemula Bersama perwakilan mobilizer oleh BDSP (Business Development Service Provider (BDSP) dalam hal ini Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Kalidawir Bpk.Moeljantoko,S.Pt.

Salah satu bentuk pelaksanaan kegiatan dalam program YESS adalah dengan melaksanakan kegiatan Membangun Jejaring Business Development Service Provider (BDSP) melalui Mobilizer, seperti yang telah diadakan  oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung dengan diadakan pelatihan pada beberapa Balai Penyuluhan Pertanian termasuk dilaksanakan pada BPP Kalidawir yang telah berhasil mengirimkan petani millennial yang lulus proposal ada sejumlah 3 orang dari 13 orang se-kabupaten Tulungagung yang sama-sama lulus proposal sukses.


Selama 3 (tiga) hari sejak Kamis,16 September 2021 ada sejumlah materi pelatihan disampaikan oleh Penyuluh Pertanian Madya yaitu : ibu Titik dan Ibu Janet serta diawasi langsung oleh pihak KJF Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Bpk Singgih. Adapun daftar peserta Pelatihan YESS Proposal Bisnis Bagi Pemula sejumlah 30orang dari beberapa desa di Kecamatan Kalidawir, yaitu : dari Desa Tanjung, Desa Karangtalun, Desa Pagersari, Desa Rejosari, Desa Jabon, Desa Betak, Desa Winong, Desa Pakisaji, Desa Tunggangri, Desa Kalidawir dan tambahan 5 orang dari Kecamatan Tanggunggunung sehubungan kurang diminati YESS di Kecamatan Tanggunggunung. Kegiatan setelah dibuka diberikan pre-test dan akan ditutup nantinya dengan post-test dengan beberapa materi utama Brain stroming (Management Bisnis), Management Resiko, materi hari kedua : Segmenteing-Targeting-Positioning (STP), Studi Kelayakan Usaha dan Prakteknya Menyusun Proposal Bisnis dan Menyusun Laporan Usaha pada hari ketiga.


"Pertanian di seluruh dunia menghadapi permasalahan yang sama, yaitu semakin kurangnya petani muda yang mau turun di sektor pertanian. Tetapi sekarang, dengan kemudahan teknologi, dan daya kreativitas yang tinggi dari generasi milenial, peluang menjadi wirausaha sektor pertanian terbuka lebar," tutur Manager IFAD Program YESS, Nicholas Syed. Selama 6 tahun Program YESS berjalan pada 2019-2025, anggaran IFAD (International Fund for Agriculture Development) hasil sidang Executive Board IFAD ke 124 tanggal 10-13 September 2018 akan dikucurkan 159,29 juta dan naik 2,4% pada tahun 2019 di Roma,Italia.

Terbagi pada 4 Propinsi 15 Kabupaten yaitu : Propinsi Kalimantan Selatan (Kab Banjarbaru, Kab Tanah Laut dan Kab Tanah Bumbu); Propinsi Sulawesi Selatan (Kab Bantaeng, Kab. Bone, Kab Bulukumba dan Kab Maros); Propinsi Jawa Barat (Kab Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Tasikmalaya dan Kab Subang); dan Propinsi Jawa Timur (Kota Malang, Kab. Malang, Kab Tulungagung dan Kab Pacitan). Dengan indikator utama kegiatan. Pertama, 32.500 orang memperoleh pekerjaan di sektor berbasis pertanian. Kedua, 33.500 orang pedesaan meningkat pendapatannya. Ketiga, 50.600 orang mengembangkan usaha dibidang pertanian. Keempat, 100.000 orang mampu menggunakan jasa keuangan, 4.300 diantaranya rumah tangga migran muda. Kelima, 120.000 pemuda memperoleh pendidikan keuangan.


Indikator tersebut akan dicapai melalui empat kegiatan utama. Pertama, Rural youth transition to work (peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian). Kedua, Rural Youth Entrepeneurship (Pengembangan Wirausahawan Muda Perdesaan).  Ketiga, Investing to Rural Youth (Fasilitasi akses permodalan). Keempat, Enabling Environment fo Rural Youth (membangun lingkungan usaha yang kondusif).CHZ  

Selasa, 07 September 2021

PELATIHAN PENINGKATAN KELAS KELOMPOK TANI KEGIATAN PELAKU UTAMA DAN PELAKU USAHA BIDANG PERKEBUNAN

DINAS PERTANIAN PROPINSI JAWA TIMUR KAB. TULUNGAGUNG 

DI BPP KECAMATAN KALIDAWIR

September,7 2021

    Peran Kelompok Tani selalu dituntut untuk menjadi motor utama dalam memfasilitasi pelaku utama dan pelaku usaha dalammelakukan usaha taninya. Bahkan dalam PERMENTAN 237 tahun 2007 dikemukakan bahwa pembinaan Kelompok Tani diarahkan pada penerapan sistem agribisnis, peningkatan peranan dan peran serta petani beserta anggota masyarakat pedesaan lainnya dengan menumbuhkembangkan kerjasama antar petani dan pihak lainnya yang terkait untuk mengembangkan usaha taninya. Pembinaan Kelompok Tani diharapkan dapat membantu menggali potensi, memecahkan masalah usaha tani anggotanya secara lebih efektif dan memudahkan dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya.


    
Kondisi tersebut dapat terjadi karena Kelompok Tani sering dijadikan sebagai alat atau wadah untuk memberikan bantuan/subsidi yang berkaitan dengan program pemerintah. Pembentukan dan Penumbuhan Kelompok Tani banyak dilakukan karena adanya proyek-proyek, sehingga dengan berakhirnya proyek Kelompok Tani tidak berfungsi atau tinggal papan/namanya saja. 

Analisis kritis terhadap PERMENTAN 237 tahun 2007 mengemukakan bahwa satu penelitian yang cukup luas cakupannya bagi Kelompok Tani menemukan bahwa pelaku utama dan pelaku usaha yang berada dalam organisasi formal sangat sedikit. “More advanced rural producers organizations can be found, though in very limited number”. Maksudnya jika pun telah ada kelompok tani kapasitas keorganisasian mereka lemah. Hal ini bahkan telah menjadi faktor utama yang menyebabkan kegagalan pelaksanaan program secara keseluruhan.


Atas keadaan demikian pentingnya, maka Kelompok Tani harus dibina dan diberdayakan sehingga pelaku utama dan pelaku usaha yang tergabung dalam kelompok menjadi solid yang memiliki kemampuan dalam mengakses fasilitas pembangunan pertanian. Sehingga perencanaan dan implementasi pembangunan seharusnya berisi usaha untuk memberdayakan masyarakat miskin sehingga mereka mempunyai akses pada sumber-sumber ekonomi (sekaligus poitik).

Selama 3 (tiga) hari dengan dibukanya Pelatihan Peningkatan Kelas Kelompok Tani pada Selasa, 7/9/2021 bersama Ibu SURATMI,SP dari Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung dan akan ditinjau dari Dinas Pertanian Propinsi pada Rabu,8/9/2021 sampai dengan Kamis,9/92021 di BPP Kecamatan Kalidawir Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung Propinsi Jawa Timur, harapannya menjawab permasalahan diatas. Sehingga perlu dikaji apa saja kemampuan kelompok tani yang perlu diperbaiki/ditingkatkan agar kelas kelompok dapat diketahui meningkat dari tidak tahu/mau/mampu menjadi tahu/mau/mampu tentang : (1) Kemampuan Merencanakan; (2) Kemampuan Mengorganisasikan; (3) Kemampuan melaksanakan Kegiatan; (4) Kemampuan melakukan pengendalian dan pelaporan; dan (5) Kemampuan mengembangkan kepemimpinan kelompok tani.

Narasumber pelatihan ini secara teori adalah semua PENYULUH PERTANIAN dan pada kesempatan ini disampaikan oleh Bpk Moeljantoko,S.Pt selaku Koordinator Penyuluh BPP Kalidawir baru menggantikan alm Bpk MOH.Ngusman,SP. Kegiatan juga dimulai dengan kirim doa terhadap alm bpk Moh.Ngusman,SP dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Adapun pada hari kedua direncanakan narasumber dari Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur dan pada hari terakhir diisi materi nonton bareng webinar zoom meeting serta penutupan.

Semoga kegiatan ini bermanfaat dan bisa dilaksanakan kegiatan berkelanjutan dengan pendampingan  secara terus menerus disertai bantuan baik berupa fisik maupun materi serta terus majunya regenerasi petani sebagai pelaku utama dan pelaku usaha khususnya di Kecamatan Kalidawir dan umumnya di Kabupaten Tulungagung. 

Kamis, 19 Agustus 2021

Trik/Strategi Kegiatan tetap dilaksanakan BPP Kalidawir dalam kondisi sulit masa pandemi covid-19 antara Penyuluh, Petani dan Kios Pupuk

SOSIALISASI PELATIHAN ONLINE PETANI DAN PENYULUH SERTA UPAYA TETAP STABIL KOMUNIKASI PENYULUHAN PERTANIAN antara PPL, Kios, GAPOKTAN dan POKTAN di setiap WKPP Desa se-Kec.Kalidawir Kab.Tulungagung.

KUR, Bantuan Alsintan, Banben, erdkk sinkronisasi SIMLUHTAN

   
 

Kemajuan suatu bangsa diawali dari kebangkitan sumber daya manusianya, sehingga pelatihan 1 juta penyuluh dan petani menjadi simbol kebangkitan SDM Pertanian di Indonesia. “Oleh karena itu mari kita wujudkan bersama-sama untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Penyuluh Pertanian harus dapat mendorong petaninya untuk berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan tersebut,”papar kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi kegiatan webinar sosialisasi dan koordinasi pelatihan 1 juta penyuluh dan petani, kepada P4S, KTNA dan Perhiptani pada Senin 19/07/2021 dan webinar sosialisasi dan koordinasi pelatihan kepada Ikamaja, Duta Petani Andalan (DPA) dan Duta Petani Milenial (DPM) pada Kamis 22/07/2021.  

Selanjutnya, guna memudahkan proses registrasi pendaftaran, maka calon peserta dapat membuka link sebagai berikut: Penyuluh: http://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/pendaftaran_penyuluh1jt.php, Petani : http://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/pendaftaran_petani1jt.php, Insan pertanian lain: http://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/pendaftaran_pesertalain1jt.php. Lebih lanjut, penjelasan panduan lengkap pendaftaran pelatihan sejuta penyuluh dan petani  klik link ini: https://www.youtube.com/watch?v=9u_kLfvUcJs”, imbuh Uli Mahendra selaku Admin pelatihan 1 juta penyuluh dan petani BBPP Ketindan.

Pada saat dituliskan kegiatan ini sudah dilaksanakan sosialisasi cara cetak sertifikat pelatihan sejuta petani dan penyuluh lewat Streaming Youtube yaitu : klik link REGISTRASI PELATIHAN PETANI DAN PENYULUH di kolom google dan masukkan NIK, cek data dan mengisi post test sampai klik submit sampai kolom cetak sertifikat.

Pelatihan yang telah dilaksanakan berjudul “Pengelolaan Kesuburan Tanah” telah dilaksanakan dalam 18 Gelombang mulai Pembukaan pada Jumat,6 Agustus 2021 dan Gelombang 1 s.d 3 pada tanggal 7 Agustus 2021 dengan per hari 3 jadwal gelombang sampai dengan gelombang 16 s.d 18 pada 14 Agustus 2021 secara virtual. Materi pelatihan meliputi pemupukan berimbang, kebijakan pupuk nasional, pengenalan kesuburan tanah, pupuk hayati, hingga penjelasan tentang kredit usaha rakyat (KUR) serta motivasi yang akan disampaikan oleh Widyaiswara seluruh UPT Kementerian Pertanian di Indonesia.

Peran aktif penyuluh pertanian dan petani di BPP Kalidawir dalam hal ini menjaga komunikasi lewat group WA Pembinaan Petani Tingkat Kecamatan Kalidawir “Paguyuban Tri Lestari” sangat dibutuhkan untuk peningkatan produktivitas pertanian, sehingga ketahanan pangan nasional dapat tercapai. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan adalah salah satu prioritas dan upaya Kementan untuk mewujudkan SDM yang berkualitas menuju kebangkitan pertanian yang maju mandiri dan modern.

Adapun kegiatan lapang juga dilaksanakan sosialisasi sinkronisasi data erdkk 2021 dengan simluhtan 2022 oleh Koordinator Superviser dan admin/mantritani sesuai jadwal ke WKPP masing-masing penyuluh se-Kecamatan Kalidawir dengan ketat protokol kesehatan.


Selasa, 22 Juni 2021

PETANI MILLENIAL DENGAN POTENSI PENGEMBANGAN DAN APLIKASI AGENSI HAYATI DI BPP KECAMATAN KALIDAWIR

Kegiatan PROGRAM YESS tahun 2020-2021

(Trichoderma,sp; Beuveria Bassiana; Lecanilicium dan Metarasium Aniospliae)

   Pengertian petani milenial adalah petani yang berusia antara 19-39 tahun. Gerakan dibentuknya petani milenial diyakini dapat mensejahterakan kehidupan berbangsa. Dimana dalam program tersebut memiliki tujuan utama, yakni untuk menumbuh kembangkan kewirausahaan muda pertanian di Indonesia. Indonesia memiliki target 1 juta petani milenial yang ikut tergabung dalam 40 ribu kelompok di masing-masing daerah, dimana dalam setiap kelompok terdiri dari 20-30 orang. Khususnya di Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung tergabung dalam Kegiatan Program YESS sebagai penyumbang peserta terbanyak hampir 50 orang dari sejumlah peserta lainnya dari Kecamatan lainnya.
     “Petani berusia lanjut diketahui memiliki produktivitas yang rendah dan kurang efisien. Petani tua juga relatif tertinggal dalam akses dan pemanfaatan teknologi. Sebaliknya, petani muda memiliki peluang untuk bekerja dengan hasil lebih produktif dan efisien” Ungkap Idha Widi Arsanti selaku Direktur Program YESS. 

    “Untuk pertama ini, ada 4 provinsi yang mendapatkan dana program yess ini yaitu Kalimantan Selatan, Sulawisi Selatan, Jawa Barat dan Jawa Timur. Dari 4 provinsi terdiri dari 15 kabupaten. Untuk Kalimantan Selatan ada 3 kabupaten yaitu Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu,” ungkap Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Ir. Hj. Retno Sri Murwani, MP

    “Adapun untuk Jawa Timur yaitu Kabupaten Malang, Pasuruan, Tulungagung dan Pacitan. Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Bantaeng, Bone, Bulukumba dan Maros dan Jawa Barat Kabupaten Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya dan Subang,” tambahnya. Dalam Program YESS ini, ada terdapat 4 komponen yang menjadi target program YESS yaitu : (i) peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian, (ii)pengembangan wirausahawan muda perdesaan, (iii) fasilitasi akses permodalan dan (iv)membangun lingkungan usaha yang kondusif. Retno Sri Murwani menjelaskan, siapa saja yang bisa ikut program ini, yang terpenting adalah berkeinginan untuk memajukan petanian.

POTENSI AGENSI HAYATI

    Trichoderma, sp disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Selain berkembangbiak secara alami di alam bebas, Trichoderma, sp dapat juga dibiakkan secara buatan. Proses pembiakkan cendawan ini melalui dua tahapan yaitu starter dan pembiakkan pada media untuk potensi di BPP Kecamatan Kalidawir digunakan media sari umbi kentang dan diperbanyak dengan laboratorium sederhana media cair. Sehingga aplikasi Program YESS dan pelatihan petani millenial diarahkan pada kebutuhan alat dan bahan serta perbanyakan Trichoderma,sp khususnya pada budidaya bawang merah. Penggunaan pupuk biologis dan agen hayati Trichoderma, sp sangat efektif mencegah penyakit busuk pangkal batang, busuk akar yang menyebabkan tanaman layu, dan penyakit jamur akar putih pada tanaman bawang merah telah dibuktikan para peserta Program YESS di BPP Kalidawir.

Beauveria bassiana dapat menyerang hampir semua jenis serangga, cendawan ini digolongkan ke dalam non-selektif pestisida sehingga dianjurkan tidak digunakan pada tanaman yang pembuahannya dibantu oleh serangga. Khususnya pada agenda kegiatan petani millenial Program YESS di BPP Kalidawir diterapkan pada gerakan pengendalian hama wereng budidaya padi sawah di Desa Tunggangri, Desa Tanjung, Desa Betak serta pengamanan produksi budidaya hortikultura pada lahan transplanter Desa Pagersari dan Desa Sukorejo Kulon.

    Jamur entomopatogen Lecanicillium lecanii dan Metarhizium anisopliae merupakan agens hayati
potensial dari tahun 2018, hasil penelitian oleh Yusmani Prayogo dan uji lapang di BALITKABI potensi tersebut khususnya pada Lecanicillium lecani dapat melindungi tanaman kacang-kacangan dari serangan hama pengisap dan penyakit karat daun seperti kedelai, sedangkan Metarhizium anisopliae telah diuji pada hama kwangwung pohon kelapa, penyakit karat daun tanaman kopi. Adapun potensi cendawan entomopatogen untuk mengendalikan hama tanaman pangan  diterapkan pada ulat grayak spodoptera litura pada tanaman jagung.

    Cendawan Metarhizium sp., Paecilomyces sp., dan Beauveria sp. juga cukup berpotensi untuk mengendalikan S. litura karena mortalitas serangga uji mencapai di atas 80%. Menurut Ou (1972) bahwa cendawan dapat dikatakan efektif apabila agens tersebut mampu menyebabkan kematian serangga uji mencapai 60–100%. Sumber: Prayogo et al. (2002a).

    Upaya yang harus dilakukan yaitu memilih waktu aplikasi yang tepat untuk menghindari kerusakan konidia cendawan akibat pengaruh sinar ultra violet. Waktu aplikasi yang tepat adalah pada sore hari karena konidia tidak terkena sinar ultra violet. Di samping itu, sore hari menjelang malam akan meningkatkan kelembaban udara yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan cendawan. Waktu aplikasi cendawan Verticillium lecanii yang dilakukan pada sore hari setelah pukul 16:00 mampu menyebabkan kematian hama pengisap polong kedelai Riptortus linearis hingga 80%. Meningkatnya jumlah kematian serangga mengakibatkan penurunan jumlah kerusakan biji kedelai (Prayogo dan Tengkano 2004b).

    Frekuensi aplikasi Metarhizium anisopliae sebanyak tiga kali berturut-turut selama tiga hari, efektif mengendalikan Spodoptera litura hingga menyebabkan kematian mencapai 86%, sedangkan aplikasi satu kali hanya 40%. Penambahan bahan perekat berfungsi untuk meningkatkan daya rekat konidia pada integumen serangga sehingga konidia terlindung dari faktor lingkungan yang kurang mendukung seperti angin, sinar matahari, dan hujan. Dengan demikian, konidia langsung dapat menempel pada integumen dan selanjutnya mampu melangsungkan proses lebih lanjut. Bahan perekat alkil gliserol ftalat 1 ml/l yang ditambahkan ke dalam suspensi cendawan entomopatogen Verticillium lecanii sebelum aplikasi mampu meningkatkan keefektifan Verticillium lecanii hingga 20%. 
(chz).